Langsung ke konten utama

NIH BIAR GAK BOSEN UNTUK MEMBACA

‘aku pengen sih baca Cuma baru bentar udah bosen”

“suka ngantuk sih kalau baca tuh”

Kenapa baca jadi suatu hal yang membosankan? Apa karena isinya hanya tulisan aja jadi gak menarik dan bikin bosen? Padahal banyak sekali manfaat dari membaca yang bisa kita ambil. Katanya juga ciri orang sukses itu mereka yang banyak membaca. Bagiku pribadi baca buku itu kayak main hape, sama-sama candu dan seru. Pas main hape kerasanya cepet banget taunya udah abis 3 jam buat scrolled ig, nonton youtube atau main game. Hape seru buatku karena ada visual bergerak dan penuh warna jadinya gak akan bikin bosen. Nah lalu membaca juga seru. Gak kerasa juga tiba-tiba udah berjam-jam bolak-balikin lembar halaman.

Kegiatan membaca jadi seru karena aku coba untuk bermain di dalamnya. Kalau hape banyak manjain visual dengan warna, dan hal bergerak yang bikin aku suka maka aku juga lakukan hal yang aku suka pas aku baca. Biar apa? Setidaknya biar betah dulu buat baca. Lumayan ya mantengin tulisan berderet yang udah pasti bikin mata pedes.

Cara aku bermain dengan buku dengan memulai dari yang aku suka. Membaca itu harus selalu dilatih supaya semakin terbiasa dan menjadi butuh untuk membaca. Kita bisa coba dari genre bacaan yang kita sukai. Kalau suka novel percintaan ya gapapa untuk baca novel aja. Kalau suka comic ya gapapa baca comic. Apalagi? Suka sama science atau sejarah? Sungguh tidak apa, baca aja. Membaca itu bukan soal seberapa keren bacaan yang kita baca, best seller atau gak bukunya. Tapi lebih kepada nyaman atau tidak kita melakukannya. Kecenderungan orang akan beli buku dan mulai baca dengan buku yang sebenarnya dia tidak butuh bahkan tidak suka. Hanya modal karena direview sama influencer terkenal atau sedang jadi bahan omongan netizen, jadilah ikut beli biar gak ketinggalan trend. Aku jamin pasti bacanya tidak bisa lama-lama karena udah bosan duluan. Maka, mulai dari apa yang kita suka dulu itu gapapa. Ketika kita terlatih untuk melihat buku, mencium aroma buku, dan membaca isi buku sampai habis maka membaca akan menjadi hal yang lebih ringan untuk dimulai.  

Cara kedua, adalah setting waktu membaca. Pertama kali mencoba baca aku gak bisa abisin satu buku bahkan untuk baca dua lembar bolak-balik saja aku gak kuat. Bosan mampus!!!. Padahal dulu buku pertama yang aku baca itu comic doraemon. Isi ceritanya juga ringan gak bikin mikir, tapi aku gak kuat.  Sampai suatu Ketika setelah cukup lama aku gak baca akhirnya aku terpaksa harus baca karena mau ikut lomba pidato pada jaman itu. Bukunya tentang sejarah. Kebayangkan itu buku sudah tentu bikin mikir. Tapi aku bisa bertahan dengan setting waktu baca itu. Awal mulanya aku lakuin selama 15 menit. Apapun yang terjadi aku harus tetap menatap buku dan menalaah isinya apa dengan pelan-pelan. Aku melarang diriku sendiri untuk nge-distract 15 menitku itu. Hari berikutnya saat aku rasa nyaman lewati 15 menit, durasi baca aku tingkatin jadi 30 menit. Jika berhasil maka aku akan tingkatkan lagi waktunya, tapi jika 30 menitku berat maka akan aku kurangi per 5 menitnya sampai pada waktu minimalku tadi yakni 15 menit. Kalian bisa mulai dari batas waktu kapanpun, tidak harus 15 menit. Tapi kurasa 15 menit itu sudah ideal dan cukup untuk permulaan mengenali buku.

Cara ketigaku adalah dengan setting tempat membaca. Jika kalian type orang yang mudah ter-distract, butuh mood bagus untuk melakukan susatu hal maka setting tempat membaca menjadi salah satu point wajib yang harus diperhatikan. Bagiku tempat yang nyaman akan mengurangi rasa tertekan dan lelah selama membaca. Tempat yang nyaman tidak harus selalu bernuansa aesthetic, atau terlalu ribet dengan membaca di rooftop rumah. Nyaman berarti kita familiar dengan ruangan tersebut dan aman untuk kita tempati beberapa saat. Tapi tidak ada salahnya juga untuk mempercantik nuansa tempat membaca kalian misalnya, dengan pasang lilin-lilin aroma terapi atau music chill yang membantu lebih focus baca.

Cara keempatnya dengan corat-coret buku. Disclaimer cara ini hanya untuk kalian yang tidak sayang kalau bukunya kelipet atau kotor gitu ya. Tapi kalau kalian gak tega sama buku kalian maka skip aja cara ketiga ini. Nah selama membaca terkadang kita suka menemukan kata-kata yang bagus, kata-kata yang memotivasi. Supaya semakin terkesan maknanya kalian bisa highlight kata-kata itu dengan kasih stabilo pakai warna favourite kalian, atau kalian cukup beri garis bawah pada kata-kata itu. Secara psikologis warna yang cerah akan membantu kita untuk cepat hapal pada objek yang ter-highlight tersebut dan juga membantu kita untuk mudah menemukan kata-kata itu jika suatu saat butuh suntikan motivasi. Kalau aku selain melakukan stabilo kata, terkadang aku juga tambahkan makna dari kata yang aku temukan sesuai pahamku. Semisal aku menemukan kata “memulai sesuatu yang kecil akan lebih berarti” pada bagian bawah katanya aku akan tulis “yang kecil yang kamu suka dulu aja”. Point paham itu akan membuatku lebih mengerti dengan tujuan isi bukunya apa. Selain itu juga akan membantuku jika ada teman yang minta review atau recommendation buku.

Cara kelima nih, cari teman untuk review bacaan. Seru kan ya kalau punya teman yang sehobi, bisa bantu kita untuk mendapatkan apa yang tidak kita tahu. Bersama teman review bacaan kalian bisa saling berbagi bacaan apa yang baru atau sedang kalian baca, saling memberikan rekomendasi menarik dan melatih analytical thinking kita karena bisa saling merespon dan mencoba memberikan pandangan terhadap opini orang lain. Jika ada group tentang review buku kalian bisa mencoba bergabung. Biasanya ada group khusus buku bacaan sesuai genre atau group umum yang membahas semua genre. Di dalam group biasanya akan ada jadwal untuk menyelesaiakan bacaan lalu memberikan review. Hal itu dapat membantu kita untuk termotivasi membaca dan membuat lebih focus memahami isi bacaan.

Cara keenam, tenang kalian tidak harus baca buku sampai habis kok. Membaca itu kan mencoba menemukan makna dari isi buku itu apa. Jika baru setengah buku kalian rasa intinya sudah dapat dan cukup ya gapapa berhenti membaca buku itu. Tidak ada peraturan dalam membaca yang mengharuskan menamatkan seluruh halaman baru dianggap sah selesai. Ada beberapa tipe buku yang sudah mengeluarkan semua inti tulisannya diawal-awal bab. Bab lanjutan hanya penegas atau review isi bab awal saja. Berbeda jika kalian baca novel atau comic ya, karena ciri bukunya adanya cerita bersambung yang inti ceritanya akan mulai terungkap pada bagian-bagian akhir maka mau gak mau harus kita baca sampai akhir supaya paham.

Keenam cara diatas adalah metode yang aku gunakan untuk memulai mengenal dan menyukai membaca. Media penerapannya memang lebih mengarah pada buku dengan fisik yang nyata. Tapi tidak ada salahnya mencoba membaca selain buku. Semisal membaca artikel atau berita online dari gawai kita. Judulnyakan sama-sama membaca. Pokoknya ingat kalau membaca itu hal yang perlu dilatih supaya suka dan butuh. Lakukan dengan senang hati karena memang akan menuai manfaat nantinya. Mantra ampuh yang aku tanam supaya selalu ingat membaca adalah “aku takut bodoh maka aku harus mengisi otakku.” Hehe, semoga ada hal baik yang bisa diambil dari tulisan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

VIBRASI DAN SYUKUR

Pernah terpikir oleh kalian gak? sebenarnya apa yang sering kita alami dan terjadi di hidup kita ini karena apa? datangnya dari mana? dan kenapa polanya selalu sama. Pernah ngerasa gak kalau kok ya hidup gue susah mulu jarang senengnya. Kok ya mau sukses ada aja halangannya. Aku sering ngerasa gitu guys. Aku pernah diskusi sama salah satu dosen ku di kampus tentang hal seperti itu. Ada yang namanya "vibrasi" guys, yaitu getaran yang kita ciptakan sendiri yang tanpa sadar kita hadirkan dalam hidup kita, kita tarik secara sendiri. Segala hal yang sering kita alami, beban susah, rasa senang, kegagalan bahkan kekecewaan sejatinya itu diri kita sendiri yang menciptakan. Semua ada karena getaran yang gak kita sadari itu sehingga pola beban yang kita alami sebenarnya selalu sama. Ketika lagi down dan merasa paling kasihan di dunia yang sering kita lakukan pasti nyalahin segala hal di luar dari diri kita. Selalu merasa sangat menyesal berlebihan dan akhirnya muncul "sea

Umur 25 Tahun ku Ngapain?

Lagi rame nih kemarin-kemarin pada banyak yang bahas soal pencapaian di usia 25 tahun. di umur itu harusnya udah punya uang segini, punya ini, invest di itu dan lain sebagainya. Baik aku juga ingin sedikit cerita. sekarang usia aku juga sudah masuk 25 tahun bahkan h-33 hari menuju 26 tahun. kilas balik selama hampir 1 tahun menyandang usia kehormatan yang kata banyak orang malah jadi beban, aku udah ngapain aja dan punya apa aja? Jujur emang 25 tahun kerasa roller coaster banget. waktu aku masuk usia 25 tahun posisi ku sedang nganggur abis resign plus lagi hype corona yang mana nyari kerja ya susah banget. bisa dibilang keputusan yang besar yang aku ambil untuk resign waktu pandemi meskipun saat memutuskan itu sebenarnya ada beberapa harapan pekerjaan yang sedang on process tapi ternyata rencana Tuhan jauh lebih hebat dengan aku gagal mendapatkan pekerjaan pengganti bahkan sampai masa 6 bulan menganggur. apa aku menyesal mengambil keputusan resign? ya tentu aja, aku sempat berfikir &qu

Being A Gratefull Person

Aku mau cerita lebih pribadi kali ini di blog sendiri muehehehe. cerita tentang ketidak percayaan diri dan kurang bersyukur. widih gilak yak haha. Okay jadi begini aku lahir dengan nama ikko setyawati . sekilas kalau orang denger nama depan aku tanpa bertemu secara langsung pasti langsung memberi stigma kalau aku adalah seseorang berjenis kelamin laki-laki. iya apa gak? iya pasti kan? nah itulah yang aku alami dulu. pas jaman kecil mah masih biasa aja ya sama nama itu gak peduli-peduli amat. tapi semua beda pas udah masuk sekolah dasar. aku tinggal di desa yang sekolahnya juga gak gede-gede amat, dalam satu kelas muridnya cuma ada 17 anak itu juga sebelum pada pindah, seinget aku sampek akhir lulus itu sisanya cuma 12 siswa aja, dan mayoritas adalah anak perempuan. jaman ku SD temen-temen aku emang usil-usil sih. kalau mau ngejek gak nanggung-nanggung, pakek fisik, nama orang tua, sampek nama sendiri juga dibuat julukan aneh-aneh. tak terkecuali diriku yang kena juga masa-masa pe