Langsung ke konten utama

Umur 25 Tahun ku Ngapain?

Lagi rame nih kemarin-kemarin pada banyak yang bahas soal pencapaian di usia 25 tahun. di umur itu harusnya udah punya uang segini, punya ini, invest di itu dan lain sebagainya.

Baik aku juga ingin sedikit cerita. sekarang usia aku juga sudah masuk 25 tahun bahkan h-33 hari menuju 26 tahun. kilas balik selama hampir 1 tahun menyandang usia kehormatan yang kata banyak orang malah jadi beban, aku udah ngapain aja dan punya apa aja?
Jujur emang 25 tahun kerasa roller coaster banget. waktu aku masuk usia 25 tahun posisi ku sedang nganggur abis resign plus lagi hype corona yang mana nyari kerja ya susah banget. bisa dibilang keputusan yang besar yang aku ambil untuk resign waktu pandemi meskipun saat memutuskan itu sebenarnya ada beberapa harapan pekerjaan yang sedang on process tapi ternyata rencana Tuhan jauh lebih hebat dengan aku gagal mendapatkan pekerjaan pengganti bahkan sampai masa 6 bulan menganggur. apa aku menyesal mengambil keputusan resign? ya tentu aja, aku sempat berfikir "wah apa aku kebawa emosi ya kala itu sampai berani banget ambil keputusan ini" "apa aku cuma gengsi aja nih" dan banyak segala bentuk penyesalan dan pertanyaan terus menghantui dan membuat aku semakin lemah.

satu tahun yang lalu tepatnya kejadian itu, tapi nyatanya banyak hal yang bisa membuat aku menjadi lebih beryukur dan menemukan banyak makna. aku jadi tahu mana teman yang sangat care sama aku, bahkan yang selalu ada dalam semua situasi ku, teman yang mengerti dan menghargai semua keputusan ku tanpa bertanya "aku kenapa atau aku mau gimana". makna kehadiran keluarga yang ternyata jadi sumber segala kekuatan selama ini, mendukung semua langkah dan rencanaku tanpa memberikan syarat untuk jadi ini dan itu. Serta ternyata aku mulai menemukan sisi lain diriku yang selama ini aku ragukan bahkan mulai bisa aku taklukkan.

di 25 tahun aku merasakan semuanya. masa turunnya hidup karena kebimbangan akan langkah masa depan mau ngapain. masa gengsi karena teman udah ini itu tapi aku gini-gini aja. masa kembali mempertanyakan apa yang pengen aku lakukan dengan diriku sendiri untuk aku di masa depan. kalau ada yang bilang usia 25 tahun harusnya udah punya tabungan sekian, bisa nyicil rumah dan segala hal ya itu gak salah juga karena secara teori psikologi perkembangan memang harus sudah mulai menjalani tugas yang baru dan memikirkan bisa berkeluarga. tapi ada hal yang aku yakini sekarang tentang usia ini dan menjadi titik terangku bahwa gak harus selalu dan sudah bisa mencapai tugas perkembangan itu sesuai usianya karena proses yang dilalui semua orang akan sangat berbeda. kita semua pasti punya rencana namun tidak semua dari kita lancar mencapai rencananya. hal itu sangat wajar maka akan baik untuk kita setting tujuan sesuai batas mampu kita supaya tidak bertemu rasa kecewa.

sampai dengan hari ini menyandang usia 25 tahun akupun masih suka malas-malasan, atau kadang tiba-tiba semangat banget ngerjain suatu hal, ya anget-anget tai ayamlah vibesnya haha. Bahkan masih suka ngefangirl liatin cowok-cowok korea, nonton drakor, beli barang online cuma karena ngtrend di tiktok, julidin temen, ngobrolin masalah receh gak jelas, bete-bete sama temen, bingung mau makan apa dan pakek baju apa. yaudah gitu aja hidup aku selama 25 tahun ini. Tapi perlahan aku mulai sadar kalau udah saat ada yang harus aku rubah lebih tepatnya terkait profesionalitas dan tanggung jawab sama semua hal yang udah aku ambil dan putuskan.

maksudnya, ya aku gak mau terlalu bawa perasaan terhadap segala hal yang sedang aku alami atau rasakan. mencoba mengganggap kalau semua terjadi karena ada alasan dan semua alasan akan masuk akal kalau kita cerna dengan baik. gak ada masalah yang berat kalau kita tenang dan lapang buat hadapi. lebih yakin ngerjain sesuatu halnya, lebih semangat buat mengahadapi resikonya dan segala hal yang memang akan aku hadapi harus mulai aku sikapi dengan bijak. supaya apa? karena aku mau mencapai masa tenang dalam hal emosi di usia ini. bagiku itu adalah pencapaian yang harus aku miliki di usia 25 tahun ini. aku juga nabung, aku juga belajar investasi aku juga punya target finansial freedom akau juga punya target menikah tapi semuanya sudah ada jatah prioritas dan urgensinya masin-masing. saat ini diusia 25 tahun ku ini yang menjadi urgensi ku lebih pada kematangan emosi, ketenangan emosi dan mentalku. ketika aku sudah dealing dengan semua itu aku yakin tidak butuh waktu lama bagiku untuk mencapai target yang lain meskipun akan tercapai melewati usia 25 tahun.

percaya aja sama apa yang sedang kalian lakuin. kalau kalian yakin orang lain yang lihat usaha kalian juga akan ikut kena efek yakinnya. orang lain pasti bisa merasakan niat kuatmu dan semesta pasti akan ikut mendoakan dan mendukung usahamu terwujud. semuanya hanya dibatasi waktu bukan usaha dan keyakinan. semangat para makhluk bumi bernama manusia yang sedang menjalani usia 25 tahun atau baru akan berusia 25 tahun. pundak kalian akan semakin kuat jika kalian yakin dan sayang sama diri kalian sendiri. bukan orang lain yang berhak menilai kalian. Fighting!! 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

VIBRASI DAN SYUKUR

Pernah terpikir oleh kalian gak? sebenarnya apa yang sering kita alami dan terjadi di hidup kita ini karena apa? datangnya dari mana? dan kenapa polanya selalu sama. Pernah ngerasa gak kalau kok ya hidup gue susah mulu jarang senengnya. Kok ya mau sukses ada aja halangannya. Aku sering ngerasa gitu guys. Aku pernah diskusi sama salah satu dosen ku di kampus tentang hal seperti itu. Ada yang namanya "vibrasi" guys, yaitu getaran yang kita ciptakan sendiri yang tanpa sadar kita hadirkan dalam hidup kita, kita tarik secara sendiri. Segala hal yang sering kita alami, beban susah, rasa senang, kegagalan bahkan kekecewaan sejatinya itu diri kita sendiri yang menciptakan. Semua ada karena getaran yang gak kita sadari itu sehingga pola beban yang kita alami sebenarnya selalu sama. Ketika lagi down dan merasa paling kasihan di dunia yang sering kita lakukan pasti nyalahin segala hal di luar dari diri kita. Selalu merasa sangat menyesal berlebihan dan akhirnya muncul "sea

Being A Gratefull Person

Aku mau cerita lebih pribadi kali ini di blog sendiri muehehehe. cerita tentang ketidak percayaan diri dan kurang bersyukur. widih gilak yak haha. Okay jadi begini aku lahir dengan nama ikko setyawati . sekilas kalau orang denger nama depan aku tanpa bertemu secara langsung pasti langsung memberi stigma kalau aku adalah seseorang berjenis kelamin laki-laki. iya apa gak? iya pasti kan? nah itulah yang aku alami dulu. pas jaman kecil mah masih biasa aja ya sama nama itu gak peduli-peduli amat. tapi semua beda pas udah masuk sekolah dasar. aku tinggal di desa yang sekolahnya juga gak gede-gede amat, dalam satu kelas muridnya cuma ada 17 anak itu juga sebelum pada pindah, seinget aku sampek akhir lulus itu sisanya cuma 12 siswa aja, dan mayoritas adalah anak perempuan. jaman ku SD temen-temen aku emang usil-usil sih. kalau mau ngejek gak nanggung-nanggung, pakek fisik, nama orang tua, sampek nama sendiri juga dibuat julukan aneh-aneh. tak terkecuali diriku yang kena juga masa-masa pe