Pernah terpikir oleh kalian gak? sebenarnya apa yang sering kita alami dan terjadi di hidup kita ini karena apa? datangnya dari mana? dan kenapa polanya selalu sama. Pernah ngerasa gak kalau kok ya hidup gue susah mulu jarang senengnya. Kok ya mau sukses ada aja halangannya. Aku sering ngerasa gitu guys.
Aku pernah diskusi sama salah satu dosen ku di kampus tentang hal seperti itu. Ada yang namanya "vibrasi" guys, yaitu getaran yang kita ciptakan sendiri yang tanpa sadar kita hadirkan dalam hidup kita, kita tarik secara sendiri. Segala hal yang sering kita alami, beban susah, rasa senang, kegagalan bahkan kekecewaan sejatinya itu diri kita sendiri yang menciptakan. Semua ada karena getaran yang gak kita sadari itu sehingga pola beban yang kita alami sebenarnya selalu sama.
Ketika lagi down dan merasa paling kasihan di dunia yang sering kita lakukan pasti nyalahin segala hal di luar dari diri kita. Selalu merasa sangat menyesal berlebihan dan akhirnya muncul "seandainya dulu bla bla bla" atau "kalau aja aku bla bla bla". iya kan? pasti!! padahal yang bikin ribet siapa? yang ciptain kondisi susah siapa? DIRI KITA SENDIRI loh.
Ilmu syukur dan ikhlas emang susah banget yah. Tau ada ilmunya, tau ganjaran luar biasanya tapi nafsu dan ego nutupin semuanya. Rasanya buat bilang alhamdulillah aja susah banget, bahkan kadang suka lupa. Seringnya ngeluh dan nyalah-nyalahin keadaan. Beberapa hari yang lalu aku abis dengerin pengaosan dari Bapak Kyai Tanjung di channel Youtube Jatayu TV. Di sana beliau bahas tentang bagaimana cara menempatkan dada agar seluas telaga. Intinya segala permasalahan yang datang itu sebagai ladang iman kita. Masalah akan berbeda maknanya tergantung di mana kita akan menempatkannya. Layaknya garam 5 sendok jika dimasukkan ke dalam air satu gelas maka air akan berubah rasa tidak sekedar asin tapi juga pahit namun akan berbeda jika garam 5 sendok itu kita larutkan ke dalam telaga. Apa yang terjadi? tidak ada? garam tidak akan pernah merubah rasa air dalam telaga. Begitu juga dengan suatu masalah, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Masya Allah, semakin merasa menjadi hamba yang bodoh, fakir ilmu karena ketika mendapat masalah selalu merasa hina dan kurang syukur. Inti dari curhatan ini sebenernya tidak ada satu halpun yang pantas untuk disesali selama diri kita mau sadar bahwa ada ALLAH Dzat Maha Besar yang senatiasa menolong hambaNya, Dzat Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. Maka banyak-banyaklah bersyukur dengan segala kondisi yang terjadi dalam hidup kita, karena tidak ada satu orangpun di bumi yang tahu apa yang Allah rencanakan.
Komentar
Posting Komentar