Langsung ke konten utama

topeng atau berani malu

Dunia ini kejam, sangat kejam. segala hal yang kamu dapat gak semua semudah membalikkan telapak tangan. semua orang juga tau hal itu. bahkan kata orang kalau mau bertahan di hutan kamu harus bisa jadi makhluk hutan. segitunyakah? atau memang diharuskan untuk begitu? semakin hari perkembangan dunia ini semakin edan, benar-benar edan, bikin orang kliyengan mikir gimana caranya biar tetap hidup di tempat ini. kalau mau hidup brati mau berkorban, kalau berkorban brati brani malu. tapi gak semua orangkan kayak gitu?. gak semua orang berani untuk malu bahkan malupun pasti ada tempat dan batasannya. nah, sekarang kalau kamu kayak gitu kamu mau apa? apa tetap stay cool dengan pendirian kalau kita harus selalu "be your self" atau justru kamu akan memakai peran orang lain biar kamu gak kena seleksi alam yang kejam yang bakal mendepak kamu dari peradaban ini?. semua itu memang pilihan, ada sebab pasti ada akibat. kalau memang harus bertopeng dengan karakter orang lain maka selamanya kamu akan dikenal seperti itu. apa iya kamu akan mendapat kebahagian yang kamu cari dari bertopeng? tapi kalau harus brani malu? siap gak? setebal apa mukamu, mentalmu buat nyerap semua kebullshitanmu? sebenarnya kalau aku berpendapat mau jadi apa dengan cara apa itu terserah kita, pilihan bertopeng juga tidak salah, tidak rugi namun ia akan terus membungkus kamu dengan apa adanya dia yang justru membuat kamu akan semakin mudah terdepak dari peradaban ini. bagaimana dengan jadi diri sendiri? emangnya mudah? jangan pikir gitu, sulit banget rasanya, kontaminasi luar itu musuh besar ketika niat buat jadi diri sendiri muncul. kembali ke kamu, kedewasaan kamu. brani mengambil keputusan dan siap dengan resiko bisa menjadi tolak ukur sukses atau tidak kamu dengan problematika dunia ini.
semoga selalu mendapat berkah dari Sang Pencipta :) amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

VIBRASI DAN SYUKUR

Pernah terpikir oleh kalian gak? sebenarnya apa yang sering kita alami dan terjadi di hidup kita ini karena apa? datangnya dari mana? dan kenapa polanya selalu sama. Pernah ngerasa gak kalau kok ya hidup gue susah mulu jarang senengnya. Kok ya mau sukses ada aja halangannya. Aku sering ngerasa gitu guys. Aku pernah diskusi sama salah satu dosen ku di kampus tentang hal seperti itu. Ada yang namanya "vibrasi" guys, yaitu getaran yang kita ciptakan sendiri yang tanpa sadar kita hadirkan dalam hidup kita, kita tarik secara sendiri. Segala hal yang sering kita alami, beban susah, rasa senang, kegagalan bahkan kekecewaan sejatinya itu diri kita sendiri yang menciptakan. Semua ada karena getaran yang gak kita sadari itu sehingga pola beban yang kita alami sebenarnya selalu sama. Ketika lagi down dan merasa paling kasihan di dunia yang sering kita lakukan pasti nyalahin segala hal di luar dari diri kita. Selalu merasa sangat menyesal berlebihan dan akhirnya muncul "sea

Umur 25 Tahun ku Ngapain?

Lagi rame nih kemarin-kemarin pada banyak yang bahas soal pencapaian di usia 25 tahun. di umur itu harusnya udah punya uang segini, punya ini, invest di itu dan lain sebagainya. Baik aku juga ingin sedikit cerita. sekarang usia aku juga sudah masuk 25 tahun bahkan h-33 hari menuju 26 tahun. kilas balik selama hampir 1 tahun menyandang usia kehormatan yang kata banyak orang malah jadi beban, aku udah ngapain aja dan punya apa aja? Jujur emang 25 tahun kerasa roller coaster banget. waktu aku masuk usia 25 tahun posisi ku sedang nganggur abis resign plus lagi hype corona yang mana nyari kerja ya susah banget. bisa dibilang keputusan yang besar yang aku ambil untuk resign waktu pandemi meskipun saat memutuskan itu sebenarnya ada beberapa harapan pekerjaan yang sedang on process tapi ternyata rencana Tuhan jauh lebih hebat dengan aku gagal mendapatkan pekerjaan pengganti bahkan sampai masa 6 bulan menganggur. apa aku menyesal mengambil keputusan resign? ya tentu aja, aku sempat berfikir &qu

Being A Gratefull Person

Aku mau cerita lebih pribadi kali ini di blog sendiri muehehehe. cerita tentang ketidak percayaan diri dan kurang bersyukur. widih gilak yak haha. Okay jadi begini aku lahir dengan nama ikko setyawati . sekilas kalau orang denger nama depan aku tanpa bertemu secara langsung pasti langsung memberi stigma kalau aku adalah seseorang berjenis kelamin laki-laki. iya apa gak? iya pasti kan? nah itulah yang aku alami dulu. pas jaman kecil mah masih biasa aja ya sama nama itu gak peduli-peduli amat. tapi semua beda pas udah masuk sekolah dasar. aku tinggal di desa yang sekolahnya juga gak gede-gede amat, dalam satu kelas muridnya cuma ada 17 anak itu juga sebelum pada pindah, seinget aku sampek akhir lulus itu sisanya cuma 12 siswa aja, dan mayoritas adalah anak perempuan. jaman ku SD temen-temen aku emang usil-usil sih. kalau mau ngejek gak nanggung-nanggung, pakek fisik, nama orang tua, sampek nama sendiri juga dibuat julukan aneh-aneh. tak terkecuali diriku yang kena juga masa-masa pe