Langsung ke konten utama

terima kasih bijaksana

terima kasih wahai sang bijaksana

suatu sore di minggu desember
masih seperti biasa akutak lepas dari android kecilku dari genggaman
mengotak atiknya hingga jari dan mata ini lelah berair
mencari kesenangan dalam bayangan teknologi semu itu
aku mulai menyentuh icon pesan
mengayun jari untuk mengetik beberapa pesan
kumulai mencari nomor tujuan pesanku akan kuantar
085735******
kring pesan terkirim
dua tiga pesan kusampaikan dengan terus menunggu balasanmu
hingga pesan keempat kukirim
tiba-tiba android itu berbunyi
dengan sontak aku beranjak saat namamu yang tampil dilayar hitam itu
halo, jleb suara itu menghentak jantung ini
aliran darah serasa berhenti sejenak
setelah aturan nafas untuk kesekian kalinya
kumulai ucapan pertama dan tak sadar hingga sampai ucapan yang kesekian kalinya
dan semakin tak sadar saat semua wejangan dan alunan nasehat itu hanya tertuju untukku

terima kasih sang bijaksana
alunan nada suaramu telah mampu mengoyak diri ini
hingga sadar bahwa kau memang pantas dipuja



Komentar

Postingan populer dari blog ini

VIBRASI DAN SYUKUR

Pernah terpikir oleh kalian gak? sebenarnya apa yang sering kita alami dan terjadi di hidup kita ini karena apa? datangnya dari mana? dan kenapa polanya selalu sama. Pernah ngerasa gak kalau kok ya hidup gue susah mulu jarang senengnya. Kok ya mau sukses ada aja halangannya. Aku sering ngerasa gitu guys. Aku pernah diskusi sama salah satu dosen ku di kampus tentang hal seperti itu. Ada yang namanya "vibrasi" guys, yaitu getaran yang kita ciptakan sendiri yang tanpa sadar kita hadirkan dalam hidup kita, kita tarik secara sendiri. Segala hal yang sering kita alami, beban susah, rasa senang, kegagalan bahkan kekecewaan sejatinya itu diri kita sendiri yang menciptakan. Semua ada karena getaran yang gak kita sadari itu sehingga pola beban yang kita alami sebenarnya selalu sama. Ketika lagi down dan merasa paling kasihan di dunia yang sering kita lakukan pasti nyalahin segala hal di luar dari diri kita. Selalu merasa sangat menyesal berlebihan dan akhirnya muncul "sea...

Umur 25 Tahun ku Ngapain?

Lagi rame nih kemarin-kemarin pada banyak yang bahas soal pencapaian di usia 25 tahun. di umur itu harusnya udah punya uang segini, punya ini, invest di itu dan lain sebagainya. Baik aku juga ingin sedikit cerita. sekarang usia aku juga sudah masuk 25 tahun bahkan h-33 hari menuju 26 tahun. kilas balik selama hampir 1 tahun menyandang usia kehormatan yang kata banyak orang malah jadi beban, aku udah ngapain aja dan punya apa aja? Jujur emang 25 tahun kerasa roller coaster banget. waktu aku masuk usia 25 tahun posisi ku sedang nganggur abis resign plus lagi hype corona yang mana nyari kerja ya susah banget. bisa dibilang keputusan yang besar yang aku ambil untuk resign waktu pandemi meskipun saat memutuskan itu sebenarnya ada beberapa harapan pekerjaan yang sedang on process tapi ternyata rencana Tuhan jauh lebih hebat dengan aku gagal mendapatkan pekerjaan pengganti bahkan sampai masa 6 bulan menganggur. apa aku menyesal mengambil keputusan resign? ya tentu aja, aku sempat berfikir ...

KETIKA WAKTU MENJEMPUT PERTEMUAN

"Perpisahan" adalah episode terakhir dari sebuah cerita berjudul "pertemuan", katanya.Tapi banyak yang percaya akan ada episode baru setelahnya mungkin dua tahun, lima tahun atau beberapa belas tahun yang akan datang baru terjadi episode barunya. Si perpisahan selalu menyisakan sesak dan kesedihan bagi pelakunya. Seakan harapan dan kebahagiaan benar-benar akan hilang tanpa sisa. Pun aku juga merasakan seperti itu, makanya aku agak tak suka jika terlalu mendalam merasa. Si pertemuan tak pernah berjalan hanya secepat helaan napas. Semua tersusun menjadi album hidup yang terpatri nyata. Terasa begah di dada ketika mengenangnya. Namun begitulah adanya hidup. Kata orang pasti selalu ada perpisahan diantara pertemuan. Jangan menyangkal juga jangan menghindar. Karena adanya memang harus dijalankan. Tidak ada yang salah dan kalah, pun tidak ada yang benar dan menang. Semua pasti akan merasakan ketika si "waktu" memang sudah datang. Mau apa? Bisa apa? Ent...